Semen,
Keramik, Batu bata, Aluminium, Kaca, dan Baja sebagai bahan baku utama
dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep
bangunan ramah lingkungan,material
yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi
dan penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya
menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan
dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu
alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston.
Untuk
kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai
digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging)
akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan
berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan
terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan
mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.Baja
ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung
dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki
keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah
dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan
fondasi
Bahan
dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu
bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur,
semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap
tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas
matahari secara signifikan.
Sedangkan dari sisi
penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya
menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi
listrik, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran
yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar